wahai Engkau pemilik malam,
sesungguhnya adakah makhluk penghuni bulanMu?

wahai Engkau penguasa malam,
sesungguhnya bagaimana caraku melihat bulanMu nan indah ini?

duhai Engkau pemberi malam,
adakah Kau beri kerinduan hati padanya saat aku menjauh?

wahai Engkau pembentuk malam,
akankah Kau membuat dia menjadi panutan dalam hidupku?

kepastian

terlalu banyak bintang malam itu
terlalu banyak gemerlap pikiranku
selalu berfikir
bintak kan jadi terbaik
tumbuh besar dalam jagat sana
memang takdir,
atau kebetulan semata?

kau anggap aku apa?

Sajak Masa Depanku padamu

jangan pernah sekalipun berpikir
menjadi tua untuk diri dan hidupku,
tapi
jadilah dewasa
untuk menuntun dan bahagiakanku

Bayu

entah mengapa masih teringat kata-kata indah itu
masih selalu berputar dalam pikiran semu
porak-porandakan hati dalam kalbu

bayu
pergi sesuka hatimu
tanpa harus peduli aku,
di balik bayangmu
larilah jangan ragu
lagi berikan harapan
membelenggu

cinta tak hanya bayu
tapi
bayu bagian daripadaku

hampa

siang berjalan lama
ketika kurasa dunia ini hampa
sayup orang tiada guna
tak mampu rekahkan hati yang gundah gulana
walau angin topan memburu
tak mampu hamburkan ingatanku
namun
hatiku yang terbawa angin bisu
tak mampu kembali pada ragaku